FIB Unand melepaskan 90 lebih Mahasiswa FIB untuk belajar di perguruan tinggi di Indonesia dalam program pertukaran pelajar (Credit earning) bukan hanya di perguruan tinggi saja namun juga ada beberapa mahasiswa yang menimba ilmu di dunia usaha,dunia industri,dan dunia kerja.Baru-baru ini FIB melepas 54 mahasiswanya menuju beberapa perguruan tinggi seperti 1 orang di Universitas negeri Sumatera Utara (USU),3 orang di Universitas Padjajaran,4 Orang ke Universitas Gajah Mada,12 orang di Universitas Jendral Soedirman,7 orang di Universitas Airlangga,25 orang di Universitas Udayana dan 2 orang di Universitas Halu Oleo Kendari.
Pertukaran mahasiswa merdeka merupakan sebuah program dari Mas Mentri Nadiem Makarim yaitu merdeka belajar kampus merdeka selain itu pertukaran yang dilakukan oleh mahasiswa FIB ini juga merupakan hasil dari konsorsium 17 dekan FIB se Indonesia yang dilakukan di Bali pada akhir Juli lalu.Dalam pertemuan 17 dekan FIB se Indonesia ini salah satu kesepakatan adalah dilaksanakannya kegiatan MBKM yaitu pertukaran mahasiswa.
Mahasiswa yang mengikuti program ini difasilitasi dengan tinggal di asrama kampus perguruan tinggi mitra(penerima) namun ada beberapa dari mahasiswa yang lebih memilih untuk mencari kos.Wakil dekan 1 FIB Unand dan seluruh wakil dekan 1 FIB perguruan tinggi mitra meyakinkan mahasiswa bahwa mereka akan mendapatkan hak penuh selama satu semester berkuliah di perguruan tinggi mitra sama halnya dengan mereka berkuliah di perguruan tinggi mereka.
Wakil dekan 1 FIB Unand mengatakan bahwa Ia bangga dengan mahasiswa yang telah berani untuk ikut Pertukaran Mahasiswa (Credit earning).
“FIB merasa sangat bangga dengan mahasiswa kami yang berani untuk memutuskan ikut mengikuti kegiatan credit earning atau pertukaran mahasiswa ini dan Alhamdulillah juga mereka dibantu oleh Unand untuk biaya hidup bulanan dengan kisaran antara 800.000 -1.250.000 per bulan selama 5 bulan,selain itu transportasi mereka pulang pergi dari Unand ke Universitas perguruan tinggi mitra “ Ucap WD 1 FIB Unand Dr.Ike Revita,M.Hum.
Tentu selain untuk menimbu ilmu Mahasiswa juga akan mendapat berbagai pengalaman hidup yang berharga di beberapa kota tempat mereka tinggal selama 6 bulan kedepan.
“Mereka tidak hanya menyandang amanah sebagai pribadi tetapi juga amanah bahwa mereka adalah bagian dari prodi mereka,bagian dari mahasiswa FIB Unand,bagian dari Unand,bagian dari masyarakat Sumatera Barat artinya jagalah nama baik prodi,nama baik fakultas,nama baik universitas kemudian manfaatkanlah kesempatan itu jangan hanya datang jauh-jauh dari padang ke berbagai perguruan tinggi tujuan hanya duduk saja dikampus,tapi manfaatkan lah bangunlah jaringan social seluas mungkin carilah kesempatan yang memberikan dampak positif bagi ananda semua,tetap jaga kesehatan,tetap berhati-hati dan selamat mengikuti program pertukaran mahasiswa ini.Insya Allah pengalaman ini akan memotivasi adik-adiknya untuk juga mau dan berminat nantinya mengikuti program ini “ Ungkap WD 1.
Reporter : Anes Yosefania
FIB – FIB Unand baru saja mengadakan agenda workshop pendampingan penulisan ilmiah di ruang seminar FIB. Agenda ini berlangsung dari tanggal 21 November 2022 sampai dengan 22 November 2022. Dalam agenda ini FIB Unand menghadirkan seorang narasumber yakni Assoc. Prof. Dr. Rafeah Legino dari Universiti Teknologi MARA Shah Alam Malaysia. Acara ini dihadiri langsung oleh para dosen FIB Unand.
Dalam agenda ini, para peserta diberikan arahan tentang cara menulis sebuah artikel di jurnal. Terdapat kurang lebih tiga belas peserta yang ikut menulis artikel jurnal dalam agenda ini. Para peserta tersebut berasal dari berbagai prodi yang ada di FIB Unand. Peserta-peserta yang terlibat tersebut diminta untuk menulis artikel ilmiah sesuai dengan bidang keahlian mereka serta sudah menyiapkan draft artikel sebelum kegiatan menulis di ruang seminar FIB tersebut berlangsung. Dalam proses menulis artikel ilmiah ini, para peserta didampingi langsung oleh narasumber. Mereka dibantu satu per satu ketika menghadapi kendala dalam menulis artikel ilmiah tersebut.
Dalam agenda ini, Prof. Rafeah Legino memaparkan beberapa tahap dalam menulis artikel ilmiah mulai dari penulisan nama judul hingga pada tahap kesimpulan. Ia menjelaskan bahwa penulisan judul artikel idealnya tidak melebihi dua baris dan tidak menggunakan huruf kapital secara penuh. Ia juga menyinggung perihal authorship dimana jumlah penulis dalam artikel jurnal maksimalnya berjumlah empat orang yang terdiri dari main penulis pertama, penulis kedua, penulis ketiga, dan penulis keempat. Dalam hal menuliskan abstrak, Prof. Rafeah Legino menekankan bahwa isi abstrak hendaknya mencakup beberapa hal seperti tujuan dari penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian, hasil penelitian, kesimpulan yang dapat ditarik dari proyek penelitian tersebut, dan rekomendasi untuk penelitian berikutnya. Ia juga mengingatkan para peserta agar tidak menuliskan kata kunci abstrak lebih dari empat kata.
Lebih lanjut, Prof. Rafeah Legino menjelaskan bahwa menulis bagian pendahuluan artikel ilmiah cukup terdiri dari satu sampai dua paragraf saja yang mana merupakan pengembangan dari bagian abstrak. Selain itu, dalam hal menulis kajian pustaka, Prof. Rafeah Legino menjelaskan pentingnya untuk menjelaskan teori terlebih dahulu sebelum mengulas beberapa literatur. Ia menambahkan bahwa diperlukan enam sampai tujuh paragraf dalam menulis bagian kajian pustaka ini.
Para peserta yang telah selesai menulis artikel ilmiah diperkenankan untuk menggunggah file artikelnya ke Google Drive untuk nantinya direview oleh Prof. Rafeah Legino sebelum akhirnya dikirimkan dan dipublis oleh pihak jurnal target.
Reporter: Fithryah Amirah Karini
FIB – Pada Senin (5/12/22) kemarin Fakultas Ilmu Budaya Unand mendapat kunjungan dari PT. Fabriek Bloc yang ingin memperkenalkan perusahaannya yang dihadiri oleh wakil dekan III, mahasiswa, dan organisasi kemahasiswaan (ormawa) fakultas. PT. Fabriek Bloc merupakan pusat ruang kreatif baru yang berada di Kota Padang, lebih tepatnya berlokasi di Tabing. Perusahaan yang berpusat di Mbloc Jakarta ini baru mendirikan cabangnya di Padang pada bulan Mei lalu.
Dalam presentasinya di ruang sidang dekanat, PT. Fabriek Bloc menawarkan sebuah fasilitas dan tempat untuk mahasiswa bisa berkegiatan seni dan kreatif, lengkap dengan tenant F&B, non F&B, Mbloc Market, Live Music, dan kegiatan positif lainnya yang bisa mahasiswa lakukan. Adapun kegiatan dari mahasiswa atau komunitas yang tanpa adanya sponsor perusahaan akan diterima untuk bisa menikmati fasilitas Fabriek Blok secara gratis, dan berbayar jika menggunakan sponsor besar dari luar.
Pengunjung akan diberikan fasilitas tempat untuk berkegiatan. PT. Fabriek Bloc sendiri juga menyesuaikan berbagai macam tempat yang berbeda sesuai dengan kebutuhan acara mahasiswa atau komunitas. “Mereka menyediakan banyak tempat, panggungnya juga berbeda-beda. Seperti disediakan tempat yang cocok untuk kegiatan outdoor, kegiatan indoor, ruangan yang terbuka bisa dilihat siapa saja, ruangan yang tertutup dengan adanya tiket, dan banyak lainnya.” Ujar Annisa Putri sebagai salah satu mahasiswa yang turut hadir.
Kegiatan yang ditampilkan bebas asalkan tidak menyalahi aturan. Tujuannya adalah untuk mengatasi permasalahan sebagian besar mahasiswa atau pelaku organisasi kampus yang sering terkendala dengan tempat dan minimnya lokasi yang sesuai dengan berbagai macam jenis kegiatan. Mahasiswa dan para pelaku organisatoris atau komunitas juga bisa terfasilitasi dengan hadirnya Fabriek Bloc, menjadi wadah anak muda untuk unjuk diri, serta menjadi tempat bagi mereka untuk berkreasi.
Terakhir, melalui Manager Sales & Marketing PT. Fabriek Bloc, Fhadell, ia berharap agar mulai sekarang mahasiswa dan para ormawa tidak kesulitan lagi dalam mencari tempat untuk berkegiatan karena telah hadirnya PT. Fabriek Bloc, “Harapan kami agar Adik-adik mahasiswa bisa berkegiatan seni di Fabriek Bloc.” Tutupnya ketika diwawancarai Senin yang lalu.
Reporter: Nadiati Husna
Dokumentasi: