FIB Unand Lepas 167 Wisudawan, Rekor Terbanyak Sepanjang Sejarah Fakultas
Gambar 1. Para wisudawan FIB Unand disambut oleh kesenian silek galombang dan tari pasambahan
FIB Unand—Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand) kembali mencatat sejarah baru. Pada Wisuda IV Universitas Andalas, FIB Unand melepas sebanyak 167 wisudawan yang terdiri dari 157 lulusan Program Sarjana dan 10 lulusan Program Magister. Jumlah ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah berdirinya fakultas. Dari keseluruhan jumlah wisudawan, terdapat dua lulusan asal luar negeri, yaitu Kasaka Soazara Alexia dari Program Studi Sastra Inggris yang berasal dari Madagaskar dan Nadiya Yasee-ngo dari Program Studi Susastra jenjang magister asal Thailand.
Prosesi wisuda dimulai dengan pengukuhan wisudawan oleh Rektor Universitas Andalas, Dr. Efa Yonnedi, S.E., MPPM, Akt., CA., CRGP., yang berlangsung di Auditorium Unand. Setelah dikukuhkan, para wisudawan dari FIB diarak menuju fakultas dengan iringan kesenian tradisional Minangkabau Tambua Tansa yang telah menjadi tradisi turun-temurun dalam prosesi wisuda. Sesampai di fakultas, para wisudawan disambut dengan Silek Galombang dan Tari Pasambahan, kesenian dari Minangkabau.
Tingginya jumlah wisudawan membuat FIB Unand untuk pertama kalinya melaksanakan prosesi pelepasan wisudawan dalam dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan pukul 11.00 WIB yang melibatkan Pascasarjana, Program Studi Sastra Daerah Minangkabau, dan Sastra Inggris. Sesi kedua dimulai pada pukul 14.00 WIB dengan menghadirkan wisudawan dari Program Studi Sastra Indonesia, Sastra Jepang, dan Ilmu Sejarah. Pembagian ini dilakukan agar pelaksanaan wisuda tetap berjalan khidmat, tertib, dan memberikan kenyamanan bagi seluruh peserta serta undangan yang hadir.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Dr. Ike Revita, M.Hum., menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. “Jumlah 167 wisudawan, termasuk dua lulusan dari luar negeri, adalah bukti nyata semakin tingginya kepercayaan masyarakat kepada FIB Unand. Fakultas ini terus berkomitmen melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki daya saing, karakter, dan integritas,” ungkapnya dalam pidato wisuda IV FIB Unand.
Gambar 2. Sambutan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unand, Prof. Dr. Ike Revita, M.Hum. dalam Wisuda IV Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
Momen wisuda ini juga dilengkapi dengan pengumuman dua lulusan terbaik yang mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pidato di hadapan wisudawan, orang tua, dan pimpinan fakultas. Lulusan terbaik sesi pertama diraih oleh Fadhilah Rizkiani, M.Si., dari Program Studi Magister Kajian Budaya. Dalam pidatonya, Fadhilah menyampaikan rasa syukur sekaligus ucapan terima kasih terhadap orang tua wisudawan . “Untuk orang tua kami, kami tahu, tidak semua dari kami datang dari jalan yang mudah. Ada yang orang tuanya bekerja siang dan malam, rela menahan lelah, bahkan menahan keinginan agar anakya bisa terus kuliah. Ada yang diam-diam berutang, ada yang pura-pura tenang disaat uang pas-pasan, ada yang tidak pernah bertanya apa pun, tetapi setiap malam tidak pernah absen menyebut nama kami di dalam doanya. Hari ini, kami berada di sini, bukan hanya karena kerja keras kami, tetapi karena adanya cinta yang tidak terlihat, doa yang tak terhingga dan tak pernah putus, bahkan saat kami sendiri nyaris menyerah,” ujarnya penuh haru.
Sementara itu, lulusan terbaik sesi kedua adalah Melvin Levina, S.Hum. yang berasal dari Program Studi Sejarah. Dalam pidatonya, Melvin memberikan pesan inspiratif yang memotivasi teman-temannya. “Wisuda bukanlah garis akhir, melainkan garis awal yang baru. Gelar yang kita sandang di belakang nama kita merupakan sebuah amanah. Amanah yang tidak hanya tiba kepada diri sendiri dan orang tua, tetapi sebuah amanah yang luhur kepada bangsa dan masyarakat,” ujarnya.
Tidak hanya melahirkan lulusan terbaik, acara wisuda juga dimeriahkan dengan pengumuman Bintang Aktivis Kampus. Dalam kesempatan ini, diumumkan sederet nama mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas yang telah menorehkan prestasi gemilang. Di antaranya adalah Abdul Jamil dari Program Studi Sastra Minangkabau, yang berhasil meraih Juara III tingkat nasional dalam Lomba Esai HUT Kota Payakumbuh ke-49 pada tahun 2021. Kemudian, Minas Syajidin dari Program Studi Sastra Minangkabau yang dikenal sebagai Ketua Lembaga Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau. Dari Program Studi Sastra Inggris, Ardina Lukita Riyanto turut mengharumkan nama fakultas dengan kiprahnya sebagai Menteri Keuangan Sosial Masyarakat Negara Mahasiswa FIB Unand, disusul oleh Ilma Alfi Rahmi yang juga aktif melalui organisasi ESA.
Prestasi membanggakan lainnya datang dari Imam Nugraha Harnedi (Sastra Indonesia) yang menjabat sebagai Ketua Dewan Legislatif Mahasiswa periode 2022–2023 sekaligus meraih juara I nasional penulisan puisi pada Festival Bulan Bahasa 2023. Sementara itu, Burliyan Sutendi dari Sastra Jepang sukses menjuarai Lomba Sukubun Taikai Jinsei Orenji tingkat nasional di Universitas Diponegoro tahun 2024.
Nama berikutnya adalah Rendi Mahendra dari Ilmu Sejarah yang dipercaya sebagai Ketua Mapastra tahun 2024. Prestasi seni juga ditorehkan oleh Irfan Maulana (Sastra Indonesia) yang berhasil meraih Juara I tingkat provinsi dalam lomba penulisan naskah lakon Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida). Cindy Alicia dan Halimatun Sya’diah (Sastra Indonesia) berperan aktif di UKM Teater Langkah. Sementara itu, Widy Delona Margaretha Br. Sipahutar dari Ilmu Sejarah turut berkontribusi sebagai Humas FIB Unand.
Acara berakhir pada pukul 16.00 WIB. Dengan dilepasnya 167 wisudawan, FIB Unand mencatatkan rekor baru dalam sejarahnya. Momen ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan fakultas untuk terus melahirkan generasi penerus yang berkarakter, inovatif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.