Wujudkan Kampus Aman, Satgas PPK Unand Hadirkan Edukasi Pencegahan Kekerasan di FIB Unand

Gambar 1. Narasumber utama dalam kegiatan ini, dr. Noverika Windasari, Sp., F.M., yang hadir bersama Ketua Satgas PPK Unand, Dr. Drs. Khairil Anwar, M.Si.
Dalam rangka mewujudkan lingkungan akademik yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan, Satgas PPK Unand menyelenggarakan Workshop “Satgas PPK Goes to Faculty” yang difasilitasi oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) Universitas Andalas. Kegiatan berlangsung pada hari Selasa, 18 November 2025, bertempat di Ruang Seminar FIB Unand.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan FIB Unand, Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, yaitu Wakil Dekan I, Zulprianto, S.S., M.A., Ph.D.; Wakil Dekan II, Alex Darmawan, S.S., M.A.; Kepala Kantor, para Manajer FIB, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dari berbagai program studi.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah dr. Noverika Windasari, Sp., F.M., yang hadir bersama Ketua Satgas PPK Unand, Dr. Drs. Khairil Anwar, M.Si. Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi yang bertujuan memperkenalkan peran strategis Satgas PPK dalam menciptakan ekosistem kampus yang aman dari berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, maupun kekerasan seksual.
Dalam pemaparannya, dr. Noverika Windasari, Sp., F.M. menjelaskan konsep dasar kekerasan di lingkungan pendidikan tinggi, indikator kekerasan psikis dan seksual, serta mekanisme pelaporan dan penanganan yang sesuai dengan regulasi nasional. “Kampus harus menjadi ruang tumbuh yang aman bagi seluruh sivitas akademika. Pencegahan kekerasan bukan hanya tugas satgas, melainkan tanggung jawab moral seluruh warga kampus, terutama untuk melindungi mahasiswa,” jelas dr. Noverika Windasari, Sp., F.M.
dr. Noverika Windasari, Sp., F.M. juga menguraikan bagaimana pendekatan medis, psikologis, dan edukatif dapat digabungkan untuk menciptakan respons yang cepat, empatik, dan tepat sasaran. Materi disampaikan dengan pola dialogis sehingga peserta mudah memahami langkah-langkah identifikasi potensi kekerasan hingga proses pendampingan korban.

Gambar 2. dr. Noverika Windasari, Sp., F.M. memaparkan materi mengenai kekerasan di lingkungan kampus
Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP dalam sambutannya menekankan bahwa FIB Unand berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berpihak pada keselamatan mahasiswa. “Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak bisa ditoleransi. FIB Unand mendukung penuh langkah Satgas PPK dalam memperkuat kesadaran dan literasi keamanan bagi seluruh sivitas,” ujar Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP.
Diskusi yang berlangsung setelah pemaparan materi berjalan hangat dan interaktif. Banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan terkait bentuk-bentuk kekerasan yang sering tidak disadari, proses pelaporan, hingga perlindungan bagi pelapor atau saksi. Antusiasme peserta menjadi indikator bahwa isu keamanan kampus merupakan perhatian besar bagi mahasiswa, terutama dalam menghadapi dinamika pergaulan dan aktivitas kampus yang padat.
Workshop ini menjadi penting karena Satgas PPK merupakan satuan tugas resmi yang dibentuk untuk mencegah, menangani, dan menindaklanjuti kasus kekerasan di lingkungan perguruan tinggi. Kehadiran Satgas PPK Unand di tingkat fakultas diharapkan mampu memperkuat jejaring pencegahan kekerasan dan membangun budaya kampus yang aman, sehat, beretika, serta berorientasi pada kesejahteraan mahasiswa.
Melalui kegiatan edukatif ini, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas menegaskan komitmennya dalam memberikan perlindungan, kenyamanan, dan ruang aman bagi seluruh sivitas akademika, sejalan dengan amanat Tridarma Perguruan Tinggi dan standar etika universitas.
Humas FIB Unand: Siti Awal Syaravina