FIB Unand Berpartisipasi dalam Car Free Day Universitas Andalas dengan Edukasi Budaya dan Kesehatan

Gambar 1. Pimpinan FIB Unand bersama tim LPPM Universitas Andalas dalam acara Car Free Day (CFD)

Dalam rangka memperkuat peran perguruan tinggi dalam edukasi publik dan pengembangan literasi budaya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas kembali menyelenggarakan Car Free Day (CFD) Universitas Andalas pada Minggu, 23 November 2025, di Jalan Rasuna Said, Padang. Kegiatan rutin ini menghadirkan berbagai layanan kesehatan dan aktivitas kebudayaan yang melibatkan beberapa fakultas, termasuk kontribusi aktif dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

Car Free Day (CFD) ini dirancang sebagai ruang interaksi publik yang menggabungkan peningkatan kesadaran kesehatan, penguatan literasi budaya, dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan berlangsung mulai pukul 06.30–10.00 WIB dan diikuti oleh masyarakat umum, civitas academica, serta komunitas-komunitas lokal yang tertarik pada isu kesehatan dan kebudayaan.

Dari sisi kesehatan, masyarakat dapat mengikuti layanan pemeriksaan meliputi tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan; pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan asam urat; konsultasi individu terkait penyakit degeneratif; serta edukasi kesehatan kulit.

Dari sisi kebudayaan, FIB Unand menghadirkan pameran alat musik tradisional Minangkabau, praktik membuat tingkuluak (penutup kepala khas Minangkabau dari songket atau kain panjang), serta kegiatan budaya Jepang seperti pemakaian yukata, praktik shuuji (kaligrafi Jepang), dan permainan tradisional Jepang. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberi pengalaman langsung, tetapi juga memperkaya wawasan budaya bagi para pengunjung.

Gambar 2. Dekan FIB Unand, Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP memainkan permainan tradisional Minangkabau, talempong, dalam kegiatan  Free Day (CFD) bersama LPPM Universitas Andalas

Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unand, Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP, menyampaikan bahwa kegiatan Car Free Day menjadi sarana efektif dalam menyinergikan ilmu budaya dengan kebutuhan masyarakat modern. “Ruang publik seperti ini menjadi wadah ideal untuk mempertemukan masyarakat dengan nilai-nilai budaya sekaligus edukasi kesehatan. FIB Unand selalu berupaya menghadirkan kegiatan yang informatif, interaktif, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP

Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa interaksi budaya yang disajikan tidak hanya bersifat pertunjukan, tetapi juga edukatif. “Ketika masyarakat mencoba shuuji, mengenakan yukata, atau melihat tingkuluak dibentuk langsung dari kain songket, di situ terjadi pembelajaran kultural. Ini adalah cara sederhana namun efektif dalam memperkenalkan buday a lokal maupun global secara proporsional,” jelas Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model pengabdian masyarakat yang memadukan sains, seni, dan budaya, sehingga terbangun kesadaran kolektif tentang pentingnya hidup sehat dan memahami keragaman budaya.

Humas FIB Unand: Siti Awal Syaravina

 

FIB Unand Luluskan 84 Wisudawan pada Wisuda V Tahun 2025

Gambar 1. Wisudawan FIB Unand pada wisuda V tahun 2025

Dalam rangka melanjutkan komitmen melahirkan generasi humanis dan kritis, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas kembali melaksanakan Wisuda V Tahun 2025 dan meluluskan 84 wisudawan, terdiri atas 75 lulusan Program Sarjana dan 9 lulusan Program Magister. Prosesi wisuda digelar di Auditorium Universitas Andalas dan dilanjutkan dengan seremoni penyambutan di Fakultas Ilmu Budaya Unand pada hari Sabtu, 22 November 2025.

Acara wisuda dimulai dengan pengukuhan wisudawan oleh Rektor Universitas Andalas, Dr. Efa Yonnedi, S.E., MPPM, Akt., CA., CRGP di Auditorium Unand. Setelah itu, wisudawan FIB Unand diarak menuju fakultas dengan tradisi turun-temurun FIB berupa iringan kesenian tradisional Minangkabau tambua tansa, silek galombang dan penyambutan dengan tari pasambahan, yang menambah khidmat dan meriah prosesi wisuda.  Wisuda ini meluluskan mahasiswa dari Program sarjana dan pascasarjana. Orang tua wisudawan turut hadir dan memberikan suasana haru serta kebanggaan atas pencapaian putra-putri mereka.

Gambar 2. Wisudawan FIB Unand diarak menuju fakultas dengan tradisi turun-temurun FIB berupa iringan kesenian tradisional Minangkabau tambua tansa dan silek galombang

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unand, Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh wisudawan, sekaligus penghormatan kepada orang tua yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka kepada FIB Unand. “Fakultas Ilmu Budaya merasa bangga memiliki Ananda semua. Di sinilah Ananda ditempa menjadi lulusan yang kritis, berempati, berbudaya, dan mampu mengartikulasikan gagasan. Kepada para orang tua, kami menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya karena telah mempercayakan pendidikan putra-putri kepada kami,” ujar Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP

Pada momen wisuda ini, diumumkan dua wisudawan terbaik, yaitu Muhammad Fadli, S.Hum., M.Si. dari Program Studi Magister Kajian Budaya dan Rina Ardila, S.Hum. dari Program Studi Sastra Indonesia. Rina Ardila, S.Hum diberikan kesempatan menyampaikan sambutan. Dalam pidatonya, Rina Ardila, S.Hum menyampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang yang berhasil dilewati hingga mencapai titik kelulusan. “Hari ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan hidup kita. Setelah sekian tahun menempuh perkuliahan, mulai dari bangun pagi, mengejar kelas, begadang menyelesaikan tugas, hingga berjuang menyelesaikan skripsi, dan akhirnya kita berdiri di sini sebagai seorang wisudawan dan wisudawati yang siap memasuki babak baru kehidupan. Semoga pertemuan dan perjuangan kita selama ini menjadi kenangan terindah di masa depan,” ujarnya penuh haru.

Selain itu, perwakilan alumni FIB Unand, Fajar Rusvan, S.S., memberikan pesan inspiratif tentang kesiapan lulusan menghadapi dunia kerja. “Tidak perlu takut menghadapi dunia profesional. Kurikulum yang diterapkan FIB telah dirancang fleksibel dan relevan dengan kebutuhan industri. Modal ilmu yang Ananda miliki adalah investasi terbaik untuk masa depan,” ucap Fajar Rusvan, S.S. memotivasi wisudawan.

Wisuda V FIB Unand turut menampilkan deretan prestasi mahasiswa, di antaranya Dandri Hendika, S.Hum., Juara 1 Lomba Cipta Puisi Bulan Bahasa Universitas PGRI Sumbar. Dalam wawancaranya, ia mengungkapkan hal yang paling berkesan selama berkuliah di FIB Unand. "Saya banyak bertemu dengan orang-orang yang beragam, terkhusus teman lintas budaya. Yang awalnya saya tidak mengetahui adanya budaya tersebut, kini menjadi tahu dan membuat saya kagum akan kekayaan kolektif yang ada di Indonesia," ungkapnya.  

Selain prestasi mahasiswa, juga diumumkan nama bintang aktivis kampus  dari berbagai program studi yang aktif berkontribusi dalam organisasi dan kegiatan fakultas. Kesaksian para mahasiswa mengenai pengalaman multikultural di FIB menambah kehangatan acara ini.

Seremoni wisuda ditutup dengan penyerahan wisudawan kepada Perwakilan Alumni FIB Unand, sebagai simbol pelepasan dan awal perjalanan baru bagi para lulusan. Momen ini menjadi saksi lahirnya kembali generasi muda FIB Unand yang siap berkarya dan memberi dampak baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Humas Muda FIB Unand: Putri Effendi

 

Perkenalkan Dunia Akademik Humaniora, FIB Unand Sambut Siswa SMA N 1 Banuhampu

Gambar 1. Foto bersama antara sivitas akademika FIB Unand dengan guru dan siswa dari SMA 1 Banuhampu

Dalam rangka membuka wawasan akademik siswa Sekolah Menengah Atas mengenai studi lanjut di bidang humaniora, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas menerima kunjungan dari SMA Negeri 1 Banuhampu pada hari Rabu, 12 November 2025, bertempat di Ruang Seminar FIB Unand.

Kunjungan ini diikuti oleh 35 orang siswa yang didampingi oleh dua guru pendamping, yaitu Khairani, S.Pd., Guru Seni Budaya dan Hafiz Rizky, S.S.I., Guru Sains Informasi/Pustaka. Rombongan disambut langsung oleh pimpinan dan sivitas akademika FIB Unand, yaitu Wakil Dekan I, Zulprianto, S.S., M.A., Ph.D.; Wakil Dekan II, Alex Darmawan, S.S., M.A.; Manajer Bidang I, Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum.; Ketua Prodi Program Sarjana serta  para dosen di lingkungan FIB Unand.

Acara diawali dengan pemaparan mengenai profil FIB Unand, struktur kelembagaan, serta peran FIB sebagai fakultas yang berfokus pada pengembangan ilmu-ilmu humaniora. Materi kemudian dilanjutkan dengan penjelasan ilmiah mengenai ruang lingkup kajian di setiap program studi yang ada di Fakultas Ilmu Budaya Unand.  

Dr. Ronidin, S.S., M.A. menjelaskan bagaimana kajian linguistik dan sastra membentuk cara berpikir kritis. “Di FIB Unand, mahasiswa tidak hanya belajar membaca teks, tetapi mengolah gagasan, menganalisis fenomena sosial, hingga menghasilkan karya ilmiah. Humaniora melatih ketajaman berpikir, kreativitas, dan empati,” ujar Dr. Ronidin, S.S., M.A.

Materi juga mencakup informasi seputar kurikulum, kegiatan kemahasiswaan, peluang beasiswa, dan kultur akademik di FIB Unand. Antusiasme siswa terlihat dari berbagai pertanyaan mengenai cara memilih program studi, pengalaman kuliah, metode penelitian, hingga peluang masuk dunia kerja. Diskusi berlangsung hangat, interaktif, dan disertai contoh konkret penelitian dan karya mahasiswa FIB Unand.

Wakil Dekan I, Zulprianto, S.S., M.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini. “Kami menyambut baik setiap sekolah yang ingin mengenal lebih dekat dunia kampus. Kunjungan ini penting untuk memberikan gambaran nyata mengenai studi ilmu budaya dan kompetensi yang bisa dikembangkan oleh siswa di masa depan,” ujar Zulprianto, S.S., M.A., Ph.D.

Gambar 2. Pemaparan materi sekaligus sambutan dari Wakil Dekan I, Zulprianto, S.S., M.A., Ph.D.

Wakil Dekan II, Alex Darmawan, S.S., M.A., menambahkan bahwa literasi budaya penting dalam kehidupan modern. “Teknologi dan budaya berjalan beriringan. FIB Unand  hadir untuk membekali generasi muda agar mampu memahami perkembangan dunia sekaligus menjaga nilai-nilai lokal,” ujar Alex Darmawan, S.S., M.A.

Melalui kegiatan ini, siswa SMA Negeri 1 Banuhampu mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai dunia perkuliahan, khususnya bidang humaniora. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama serta penyerahan cendera mata sebagai simbol silaturahmi dan kolaborasi edukasi antara FIB Unand dan SMA Negeri 1 Banuhampu.

Humas FIB Unand: Siti Awal Syaravina

Wujudkan Kampus Literat, FIB Unand Lakukan Pendampingan Implementasi Reading Community di FIP Universitas Rokania

Gambar 1. Dekan FIB Unand, Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum. bersama pimpinan Universitas Rokania

Padang, 13 November 2025 – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand) melaksanakan kegiatan pendampingan implementasi reading community atau pojok literasi di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Rokania, Rokan Hulu. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Putera Kampus Universitas Rokania tersebut menjadi bagian dari program pengabdian kepada masyarakat FIB Unand dalam upaya memperkuat ekosistem literasi di lingkungan perguruan tinggi.

Kegiatan pendampingan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor 1 Universitas Rokania, Dr. Jufri, S.Pd., M.Math. dan disambut antusias oleh lebih dari 80 peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, serta pengelola program studi. Dalam sambutannya, pihak FIP Universitas Rokania menyampaikan apresiasi kepada FIB Unand atas inisiatif kolaboratif dalam penguatan budaya literasi.

Dalam sambutan yang disampaikan Dekan FIB Unand, Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., disampaikan bahwa konsep reading community sebagai wadah yang mendorong mahasiswa untuk membaca secara mandiri, saling berdiskusi, dan membangun kebiasaan literasi yang berkelanjutan. Selain itu, sesi pendampingan meliputi penyusunan standar pengelolaan pojok literasi, pemilihan bahan pustaka, desain ruang baca yang inklusif, dan strategi pengembangan kegiatan literasi kreatif.

“Salah satu fokus kami adalah bagaimana mahasiswa dapat merasakan bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan dan dapat diakses dengan mudah,” tambah Prof, Revita yang juga menjadi pemateri dari FIB Unand. Tim juga menekankan pentingnya kolaborasi antarprodi dalam menghidupkan gerakan literasi berbasis komunitas.

Di akhir kegiatan, FIB Unand bersama FIP Universitas Rokania menyepakati tindak lanjut berupa pembentukan tim pengelola reading community dan rencana pengembangan program literasi rutin setiap semester.

Kegiatan ini menjadi salah satu kontribusi nyata FIB Unand dalam mendukung gerakan literasi di perguruan tinggi dan memperkuat hubungan kerja sama akademik antara kedua institusi.

 

Wujudkan Kampus Aman, Satgas PPK Unand Hadirkan Edukasi Pencegahan Kekerasan di FIB Unand

Gambar 1. Narasumber utama dalam kegiatan ini, dr. Noverika Windasari, Sp., F.M., yang hadir bersama Ketua Satgas PPK Unand, Dr. Drs. Khairil Anwar, M.Si.

Dalam rangka mewujudkan lingkungan akademik yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan, Satgas PPK Unand menyelenggarakan Workshop “Satgas PPK Goes to Faculty” yang difasilitasi oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) Universitas Andalas. Kegiatan berlangsung pada hari Selasa, 18 November 2025, bertempat di Ruang Seminar FIB Unand.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan FIB Unand, Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, yaitu Wakil Dekan I, Zulprianto, S.S., M.A., Ph.D.; Wakil Dekan II, Alex Darmawan, S.S., M.A.; Kepala Kantor, para Manajer FIB, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dari berbagai program studi.

Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah dr. Noverika Windasari, Sp., F.M., yang hadir bersama Ketua Satgas PPK Unand, Dr. Drs. Khairil Anwar, M.Si. Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi yang bertujuan memperkenalkan peran strategis Satgas PPK dalam menciptakan ekosistem kampus yang aman dari berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, maupun kekerasan seksual.

Dalam pemaparannya, dr. Noverika Windasari, Sp., F.M. menjelaskan konsep dasar kekerasan di lingkungan pendidikan tinggi, indikator kekerasan psikis dan seksual, serta mekanisme pelaporan dan penanganan yang sesuai dengan regulasi nasional. “Kampus harus menjadi ruang tumbuh yang aman bagi seluruh sivitas akademika. Pencegahan kekerasan bukan hanya tugas satgas, melainkan tanggung jawab moral seluruh warga kampus, terutama untuk melindungi mahasiswa,” jelas dr. Noverika Windasari, Sp., F.M.

dr. Noverika Windasari, Sp., F.M. juga menguraikan bagaimana pendekatan medis, psikologis, dan edukatif dapat digabungkan untuk menciptakan respons yang cepat, empatik, dan tepat sasaran. Materi disampaikan dengan pola dialogis sehingga peserta mudah memahami langkah-langkah identifikasi potensi kekerasan hingga proses pendampingan korban. 

Gambar 2. dr. Noverika Windasari, Sp., F.M. memaparkan materi mengenai kekerasan di lingkungan kampus

Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP dalam sambutannya menekankan bahwa FIB Unand berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berpihak pada keselamatan mahasiswa. “Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak bisa ditoleransi. FIB Unand mendukung penuh langkah Satgas PPK dalam memperkuat kesadaran dan literasi keamanan bagi seluruh sivitas,” ujar Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP.

Diskusi yang berlangsung setelah pemaparan materi berjalan hangat dan interaktif. Banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan terkait bentuk-bentuk kekerasan yang sering tidak disadari, proses pelaporan, hingga perlindungan bagi pelapor atau saksi. Antusiasme peserta menjadi indikator bahwa isu keamanan kampus merupakan perhatian besar bagi mahasiswa, terutama dalam menghadapi dinamika pergaulan dan aktivitas kampus yang padat.

Workshop ini menjadi penting karena Satgas PPK merupakan satuan tugas resmi yang dibentuk untuk mencegah, menangani, dan menindaklanjuti kasus kekerasan di lingkungan perguruan tinggi. Kehadiran Satgas PPK Unand di tingkat fakultas diharapkan mampu memperkuat jejaring pencegahan kekerasan dan membangun budaya kampus yang aman, sehat, beretika, serta berorientasi pada kesejahteraan mahasiswa.

Melalui kegiatan edukatif ini, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas menegaskan komitmennya dalam memberikan perlindungan, kenyamanan, dan ruang aman bagi seluruh sivitas akademika, sejalan dengan amanat Tridarma Perguruan Tinggi dan standar etika universitas.

Humas FIB Unand: Siti Awal Syaravina 

 

 

FIB Unand Siap Berkolaborasi Sukseskan International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) 2026

Gambnar 1. Pertemuan pimpinan FIB Unand dengan tim International Minangkabau Literacy Festival ke-4 (IMLF-4)

Dalam rangka memperkuat jejaring akademik dan kontribusi keilmuan dalam skala internasional, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas menyatakan kesiapan penuh untuk berkolaborasi dan mendukung penyelenggaraan International Minangkabau Literacy Festival ke-4 (IMLF-4) yang akan digelar pada Juni 2026 di Bukittinggi.

Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Dekan FIB Unand, Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP, dalam pertemuannya dengan Ketua IMLF-4, Sastri Bakry, beserta jajaran panitia lainnya. Kegiatan ini diadakan pada hari Selasa, 18 November 2025, bertempat di Ruang Dekanat FIB Unand. Pertemuan turut dihadiri Wakil Dekan I, Zulprianto, S.S., M.A., Ph.D.; Wakil Dekan II, Alex Darmawan, S.S., M.A.; Manajer Bidang I, Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum.; serta Manajer Bidang II, Adrianis, S.S., M.A.

FIB Unand merupakan fakultas yang mengembangkan berbagai bidang ilmu budaya dan memiliki sumber daya manusia kompeten yang siap memberikan kontribusi nyata melalui gagasan, riset, pendampingan kegiatan literasi, hingga keterlibatan langsung dosen maupun mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP menegaskan bahwa FIB Unand menyambut baik kolaborasi ini sebagai peluang untuk memperluas dampak keilmuan dalam lingkup internasional. “IMLF-4 adalah ruang strategis bagi FIB Unand untuk berkontribusi lebih luas. Kami siap hadir dengan paradigma baru: kolaboratif, progresif, dan memberikan dukungan maksimal. Kegiatan ini juga merupakan momentum memperkuat posisi keilmuan budaya di kancah global,” ujar Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum., CRP

Ketua IMLF-4, Sastri Bakry, mengapresiasi respons positif dan keterbukaan FIB Unand dalam kerja sama tersebut. Menurutnya, FIB Unand memiliki peranan penting dalam menyukseskan rangkaian kegiatan IMLF-4 yang menargetkan kehadiran delegasi dari 30 negara, meningkat dari 24 negara pada IMLF-3 tahun sebelumnya. “Kontribusi FIB Unand akan sangat strategis, baik sebagai narasumber seminar utama, seminar paralel, maupun moderator kegiatan internasional. Kami juga membuka peluang bagi mahasiswa FIB Unand untuk menjadi relawan dengan kompetensi bahasa Inggris sebagai syarat utama,” tutur Sastri Bakry.

Selain acara puncak pada Juni 2026, IMLF-4 juga akan menghadirkan sejumlah kegiatan prafestival seperti diskusi terbatas, bedah buku, pertunjukan teater, dan pelatihan literasi. FIB Unand diharapkan dapat mengambil peran aktif pada rangkaian kegiatan tersebut melalui keterlibatan dosen serta mahasiswa lintas program studi.

Pada akhir pertemuan, FIB Unand dan IMLF sepakat menindaklanjuti kolaborasi ini melalui penyusunan Nota Kesepahaman (MoU) guna memastikan keberlanjutan kerja sama jangka panjang. Pertemuan ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk simbolis harapan sinergi yang lebih kuat di masa mendatang.

Melalui komitmen ini, FIB Unand menegaskan kesiapannya menjadi mitra akademik strategis dalam penguatan literasi, diplomasi budaya, serta promosi Minangkabau ke kancah internasional.

Humas FIB Unand: Siti Awal Syaravina