FIB – Sebanyak lima orang Mahasiswa Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas mengikuti Program Credit Earning semester ganjil ke Universitas Udayana, Bali. Mereka berangkat dari tanggal 16 Agustus 2019 dan akan berada di sana selama satu semester hingga akhir Desember tahun 2019 ini.

Mereka berlima, yakni:  Muhammad Alghifari, Habib Alwi Al Haddad, Ramadanil Fajri, Aulia Ramadanti, dan Reno Nofrita Nanda adalah mahasiswa  Sastra Indonesia FIB Unand angkatan 2017. Kegiatan studi earning ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya setelah sukses dilaksanakan pada tahun 2018 semester ganjil yang lalu. Program ini merupakan tindak lanjut dari program kerja sama antara Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas dan FIB Universitas Udayana, Bali.

Mereka berlima terpilih setelah melakukan pedaftaran dan telah  memenuhi beberapa persyaratan, seperti mahasiswa aktif pada semester program yang berjalan, minimal semester V, IPK minimal 3,00 dan sudah mendapatkan persetujuan dari orang tua.

Ketika dihubungi lewat pesan WhatsApp, Muhammad Alghifari salah seorang mahasiswa yang mengikuti program credit earning  menceritakan pengalaman yang didapatkannya setelah lebih dari satu bulan berada di Bali. Ketika ditanyai tentang perbedaan berkuliah saat di Universitas Andalas dan Universitas Udayana, Egy (nama kecil) memberikan jawaban.

“Ada beberapa hal yang membedakan saat berkuliah di Universitas Andalas dan Universitas Udayana. Perbedaan terbesarnya terdapat dari segi waktu perkuliahan. Di Universitas Udayana jadwal kuliah dimulai pada pukul delapan pagi sampai pada pukul empat sore. Pukul empat sore adalah waktu paling lama berada di kampus. Berbeda dengan di Universitas Andalas yang mana mata kuliah dimulai pada pukul setengah delapan pagi dan berakhir pada setengah enam sore. Selain itu di Univrsitas Udayana tidak ada jeda waktu pergantian jam mata kuliah antar satu mata kuliah dengan mata kuliah selanjutnya,” tulisnya.

Selama berada di Bali kesulitan yang dia hadapi diantaranya adalah tidak adanya kendaraan yang menyebabkannya sedikit mengalami kesulitan dalam bepergian.  Egy juga mengatakan selama berkuliah di sana dia telah mengikuti beberapa program dan acara serta dia juga turut berpatisipasi dalam kepanitian.

“Setelah lebih kurang satu bulan berkuliah disini kegiatan yang telah saya ikuti diantaranya adalah Malam Keakraban Himasindo Unud dan saya juga turut berpatisipasi sebagai panitia dalam kegiatan Bulan Bahasa tahun 2019,” lanjutnya.

Pada keberangkatan credit earning itu pihak fakultas menanggung biaya keberangkatan sebesar satu juta rupiah dan selebihnya menggunakan biaya pribadi. Sementara itu untuk tempat tinggal mereka tinggal di asrama.

Terakhir, Egy mengatakan bahwa setelah program credit earning itu berakhir, sekembalinya ke Padang nanti mereka ditugaskan untuk membuat laporan.

Reporter: Muhammad Vernando, Editor: Ayendi, Admin; Tri Eka Wira

News & Update.

Press Realese

Alumni

Kebanggaan sebagai alumni FSUA (sekarang Fakultas Ilmu Budaya/FIB) tentu saja tidak pernah pudar. FSUA makin bersinar dan berkualitas dalam menghadapi persaingan global dalam dunia pendidikan.
Dr. Sastri Sunarti, M.Hum
Kepala Pusat Riset Manuskrip, Literatur
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, sebagai wadah intelektual, dengan penuh dedikasi menggali, menganalisis, dan menyebarkan kekayaan khazanah budaya Minangkabau melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang mendalam dan berkualitas. Dengan keunggulan akademiknya, fakultas ini menjadi tonggak penting dalam melestarikan warisan budaya yang kaya dan beragam.
Pramono, Ph.D
Kepala UPT Arsip Univesitas Andalas
Fakultas Ilmu Budaya, adalah lembaga untuk memperluas cakrawala intelektual, mendorong pemikiran kritis, dan memberi ruang ntuk menimba ilmu dan pengalaman akademis yang transformatif serta mencerahkan nurani kemanusiaan.
Prof. Phil. Gusti Asnan
Dosen Fib Unand
Dosen-dosen FIB sangat berpengalaman di bidangnya. Lebih dari itu, belajar di Prodi Sastra Inggris FIB diajarkan tidak hanya bahasa Inggris. juga diajarkan bagaimana cara berpikir kritis yg menurut saya ini sangat bermanfaat pada saat memasuki dunia kerja. Saya sangat berterima kasih kepada seluruh dosen pengajar, dosen pembimbing, ketua prodi, dekan, rektor, serta civitas akademika lainnya yg telah membantu kesuksesan saya saat ini.
Kasman, S.S., M.Si
Senior Manager Certification, Compliance And Environment PT Riau Andalan Pulp and Paper
Bagi saya, FIB merupakan labor pemahaman akan norma norma kemanusiaan dam kebudayaan sebagai modal utama menjalani dan melakoni prosesi kehidupan nyata. Memahami dan memfungsikan diri sesuai peran, bertanggung jawab atas peran tersebut, seperti dalam naskah drama yang dimainkan dalam praktik mata kuliah hingga teknik komunikasi, berdialog, berdiplomasi dengan dasar kapasitas pengetahuan telah menjadi modal mendasar dalam melakoni kehidupan, baik sebagai jurnalis dan pengusaha media hingga menjadi politisi yang berkesempatan menjadi Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat selama 10 tahun belakangan. Selaku Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni FIB UNAND, saya bangga dengan Fakultas ini. Selain penambahan prodi, FIB juga telah memiliki program magsiter, tidak lama lagi akan dibuka program doktor, bukti bahwa Fakultas ini tumbuh dan berkembang sesuai zamannya.
Hidayat, S.S., M.H.
Ketua IKA FIB UNAND
Saya tidak pernah minder dengan gelar Sarjana Sastra karena saya yakin dan percaya bahwa kesuksesan diri ditempa sejak dini terutama dalam skill organisatoris dan manajemen. Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler ini tidak membuat saya melupakan tugas utama, yakni kuliah. Saya terpilih sebagai mahasiswa Berprestasi Sumbar dan penerima berbagai beasiswa, termasuk beasiswa SCTV Award. Kita bisa berkarya di manapun seperti saya yang berkarya di Bank Mandiri walaupun saya bukan dari Jurusan Ekonomi.
Venno Desfianto, S.S.
Senior Manager Legal Collateral (PT. Bank Mandiri Persero Tbk.)
I'm a proud alumnee of Fakultas Ilmu Budaya, Andalas University. Studying in FIB UNAND has enriched my study experience being taught by experienced lecturers with diverse language expertise. Some of my fondest memories, toughest assignments, and most rewarding struggles was a valuable experiences as a student in FIB UNAND. I would not be the person I am proud to be today without it.
Elisa Noveria Chandra, S.Hum
T&S Quality Ops Manager-Tik Tok.
Sebagai alumni lulusan Sastra Jepang, saya bersyukur disini kami diajarkan budaya dan etos kerja orang Jepang yang menjadi modal awal saya untuk bekerja di Perusahaan Jepang. Semoga kedepannya FIB makin maju dan sukses menciptakan lulusan Sastra Jepang yang berkualitas.
Alumni FIB Unand
Alumni Sastra Jepang.
Bahasa itu menarik dan unik, budaya itu indah dan patut dilestarikan. Di FIB lah tempat saya dibentuk menjadi orang cinta akan Bahasa dan Budaya.
Umi Zolla Maretha
Alumni Sastra Jepang.
Bangga menjadi mahasiswa FIB, lingkungan yang mendukung dalam proses membentuk diri menjadi lebih baik, serta meningkatkan kecintaan pada budaya Nusantara.
faisal tanjung
Alumni Sastra Jepang.
Bimbingan,arahan serta motivasi dari staff pengajar FIB yang diterima selama masa studi, membantu mengembangkan intelektual dan mental sehingga menciptakan pribadi yang mampu bersaing dalam dunia kerja di dalam maupun luar negeri
M. Radian
Alumni Sastra Jepang.