FIB—28 Oktober kemarin dua orang Mahasiswa Sastra Indonesia Unand angkatan 2021,  Suci Ramadani dan Abdurrahmansyah mengamankan posisi sebagai juara 2 dan 3 dalam lomba cerpen. Mereka turut berpartisipasi sebagai peserta dalam Festival Sastra Mursal Esten (FSME) yang dimana salah satu kategori perlombaannya ialah lomba cipta cerpen dengan tema “Lokalitas”.

FSME merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Padang. FSME ini merupakan salah satu bentuk acara festival yang diadakan oleh pihak UNP guna menyambut Perayaan Bulan Bahasa. Festival ini  dilaksanakan dari tanggal 28 Agustus hingga 22 Oktober 2023 secara luring dan daring, lomba cerpen sendiri dilaksanakan secara daring.

Salah satu syarat yang ditetapkan dalam perlombaan ini yaitu karya yang diikutkan belum pernah dipublikasikan sehingga para peserta perlu mempersiapkan surat pernyataan orisinil agar bisa mengikuti perlombaan ini.

 Cerpen Rahman mengangkat lokalitas yang ada di Bengkulu, tepatnya dari Suku Rejang. Adapun lokalitas dari Suku Rejang yang ia angkat dalam karya cerpennya adalah “Tari Kejei”. Rahman mengaku bahwa ia membutuhkan persiapan yang panjang dalam proses pembuatan karyanya tersebut. Beberapa persiapan tersebut ialah melakukan riset dan bacaan mendalam untuk menuliskan detail-detail yang berkenaan dengan aksesoris penari, macam-macam gerak dan ritual yang melengkapinya, hingga meminta bantuan teman kampungnya yang orang Rejang asli karena dia tidak terlalu pandai Bahasa Rejang.

“Tahun ini ada belasan lomba cerpen yang aku ikuti dan Alhamdulillah mengahasilkan kemenangan sebanyak 6 kali dan salah satunya dari FSME ini. Ada lomba cerpen bulan bahasa dari UM, UNSRI, UNSOED, UTM, dan lomba cerpen BEM UM.” ungkap Rahman saat diwawancarai via Whatsapp (2/11/2023).

Di lain sisi Suci mengaku tantangan terbesar yang dia hadapi selama proses pembuatan karya adalah niat, ide, dan bagaimana merangkai kata menjadi kalimat, sehingga pembaca nantinya tertarik dan memahami cerita. Usaha Suci melawan tantangan tersebut membuahkan hasil yang manis dengan mengamankan posisi sebagai juara 2 lomba cerpen FSME.

“Bersyukur, bahagia, terkejut, dan tidak menyangka jika saya juara. Awalnya saya tidak percaya waktu teman saya mengatakan saya juara, setelah saya lihat lagi ternyata benar” jelas Suci saat diwawancarai via Whatsapp (3/11/2023).

“Saya mendapat wejangan dari seorang yang berkata jika tidak mulai dari sekarang kapan akan mulai? Tidak perlu memikirkan apakah karya itu baik atau tidaknya yang terpenting buat saja dahulu, setelah itu jika ada kritik dan saran dari orang terima dan buat lebih baik lagi. Sehingga memicu saya untuk memulai menulis setelah dua tahun berhenti.” Tutup Suci.

 

Reporter: Fastabiqul Khairat