FIB - Senin, 30 Oktober 2023 labor penulisan kreatif (LPK) Unand, salah satu UKM di FIB mengadakan workshop kepenulisan dengan tema Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah bagi Mahasiswa Melawan Plagiasi. Acara ini diselenggarakan di ruang pascasarjana FIB dari pukul 9 pagi hinggga pukul 4 sore WIB.

Dalam acara ini, Dr. Sudarmoko membagikan kiat-kiat dalam menulis sebuah artikel dan jurnal ilmiah kepada para peserta workshop. Dr. Sudarmoko menekankan bahwa dalam menulis dan menerbitkan sebuah tulisan hendaknya dilandaskan dengan kemauan untuk mengeluarkan ide, pikiran, dan gagasan yang dimiliki sehingga hasil pemikiran tersebut dapat dibagikan kepada orang lain. Dalam sesi tanya jawab, ia menyampaikan bahwa penulis berisiko untuk dikenal oleh khalayak umum.

“ Berpikirlah kamu maka kamu akan ada, berpikir adalah ekspresi dan bentuk ekspresi itu adalah menulis. Sedikit sekali orang yang menjadikan menulis itu sebagai profesi, tetapi dengan apapun profesi yang kita lakukan, menulis menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan,” tutur Dr. Sudarmoko dalam presentasinya kepada peserta workshop.

“Sebelum melangkah lebih jauh dalam menulis, jika sempat berhenti dalam menulis hingga sekian lama maka itu akan susah karena harus menyetel lagi pikiran, cara berfikir dan cara gaya bertutur dan sebagaiannya dalam menulis,” sambung Dr. Sudarmoko, M.A.

Dr. Sudarmoko juga menambahkan bahwa setiap individual mempunyai gaya menulis masing-masing dan ia mengajak para peserta workshop untuk tidak menghilangkan ciri khas mereka ketika menuangkan pikiran melalui tulisan. Ia berpesan kepada para peserta untuk menghindari diri dari meniru gaya menulis orang lain dan mengimbau para peserta workshop untuk mulai menemukan gaya menulis yang cocok untuk diri mereka pribadi. 

Pada acara ini Dr. Sudarmoko tidak sendiri, beliau turut ditemani oleh salah satu dosen muda FIB Unand yakni Roma Kyo Kae Saniro, M.Hum. yang berkesempatan membagikan cara penggunaan aplikasi mendeley guna memudahkan penulis untuk mencari serta menambahkan referensi dalam suatu tulisan.

“Mendeley sangat penting sekali untuk menghidari yang namaya plagiasi, karena plagiasi merupakan salah satu tidak pindana serta terdapat undang-udang yang mengaturnya, karena yang namanya hak cipta atau kekayaan intelektual itu sangat mahal, dan penting khususnya bagi dunia akademisi,” ungkap Roma Kyo Kae Saniro, M.Hum.

Dalam presentasinya, Roma Kyo juga menjelaskan bahwa mendeley merupakan salah satu aplikasi yang sangat penting dalam dunia kepenulisan ilmiah khususnya tulisan-tulisan yang bayak menggunakan rujukan. Ia berpendapat bahwa menguasai penggunaan aplikasi mendeley sangat membantu penulis, terkhusus bagi penulis yang berkecimpung di dunia akademik.  Ia menerangkan bahwa aplikasi pembantu seperti mendeley membantu para penulis mengecek referensi yang mereka tulis secara efisien.

 “Sebagai mahasiswa seharusnya punya tanggung jawab harus bisa menggunakan mendeley, tidak lagi menggunakan cara yang manual namun sudah otomatis, karena terdapat banyak keuntungan dalam menggunakan aplikasi ini, dengan adanya mendeley device atau perangkat hilang selama akun kita bisa login kita masih punya data, dan sangat penting untuk menyimpan referensi-referensi yang digunakan dalam suatu tulisan dengan aman” tambah Roma Kyo Kae Saniro, M.Hum dalam presentasinya.

Adapun Dandri Hendika selaku ketua LPK FIB Unand dalam kata sambutanya menyatakan bahwa tindakan mengambil ataupun mencomot suatu kutipan baik buku ataupun ucapan seseorang tanpa pertanggungjawaban merupakan tidakan yang salah dan dapat dipidana secara hukum. Dandri berharap bahwa dengan diadakannya acara workshop ini dapat meminimalisir tindakan plagiasi.

“Dalam dimensi kepenulisan, plagiasi adalah haram jika dilakukan. Sangatlah fatal jika hanya mengambil ide dari orang lain tanpa mencamtumkan sosok yang kita ambil idenya. Sama halnya dengan peniadaan harga terhadap suatu ide karena diambil begitu saja secara sembrono,”  tutur Dandri.

 “Kedepannya kita semua tentu berharap menurunnya plagiasi dalam dunia kepenulisan sehingga ide baru lahir tanpa harus mencomot ide sebelumnya.” tambah Dandri Hendika di akhir kata sambutannya.

 

Reporter : Dian Nurul Haq

Editor: Fithryah Amirah Karini