Padang, 19 Juni 2025 — Bertempat di Ruang Sidang Dekanat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia secara resmi diselenggarakan dengan penuh antusiasme. Kegiatan yang bertajuk “Pelatihan Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Surat-Menyurat” ini berlangsung pada Kamis, 19 Juni 2025, mulai dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.
Pelatihan ini disusun sebagai upaya untuk memperkuat kapasitas para peserta dalam menggunakan bahasa Indonesia secara tepat dalam konteks surat-menyurat resmi. Dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, tenaga kependidikan, dan dosen, kegiatan ini menarik minat peserta dari berbagai unit kerja lainnya di lingkungan Universitas Andalas, termasuk dari perwakilan rektorat yang sehari-harinya bergelut dengan administrasi surat-menyurat.
Kegiatan resmi dimulai pada pukul 08.30 WIB, sesaat setelah proses registrasi peserta ditutup. Acara dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Dr. Drs. Herwandi, M.Hum. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya dalam konteks administrasi formal. Menurutnya, surat dinas bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai representasi institusi dan profesionalisme penggunanya.
Setelah sambutan dekan, moderator sesi pertama, Dr. Ronidin, S.S., M.A., mempersilakan narasumber pertama, Dra. Noviatri, M.Hum., untuk memulai pemaparan materi. Dra. Noviatri, M.Hum. membahas berbagai aspek penting dalam dunia surat-menyurat resmi. Materi yang disampaikan mencakup jenis-jenis surat dinas, struktur surat yang baik, unsur-unsur wajib dalam surat resmi, kesalahan umum yang sering terjadi dalam penyusunan surat, serta penerapan kaidah penulisan berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan V.
Selama 80 menit, para peserta menyimak dengan saksama penjelasan yang disampaikan narasumber. Banyak peserta tampak mencatat, bertanya, dan berdiskusi aktif, menandakan adanya kebutuhan atas pemahaman yang lebih mendalam terkait praktik surat-menyurat di lingkungan kerja masing-masing. Tepat pukul 10.45 WIB, sesi pertama berakhir. Sebagai bentuk apresiasi, Ketua Pelaksana Kegiatan, Leni Syafyahya, S.S., M.Hum., menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Dra. Noviatri, M.Hum.
Sesi kedua dibuka dengan pergantian moderator. Di sesi ini, Alex Darmawan, S.S., M.A., memandu jalannya diskusi dan pelatihan bersama narasumber kedua, Prof. Dr. Nadra, M.S. Narasumber senior ini menyampaikan materi lanjutan yang lebih bersifat praktis dan aplikatif. Selain menambahkan beberapa poin penting terkait praktik surat-menyurat yang efektif, Prof. Dr. Nadra, M.S. juga membuka sesi pelatihan langsung berupa telaah dan koreksi surat dinas yang telah dikumpulkan sebelumnya dari para peserta.
Sesi ini menjadi sangat interaktif. Peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi juga terlibat secara aktif dalam praktik penulisan dan revisi surat resmi. Sejumlah pertanyaan dan diskusi pun muncul selama sesi berlangsung, membuktikan tingginya minat dan semangat para peserta, bahkan hingga menjelang akhir kegiatan, tidak satu pun peserta meninggalkan ruangan. Ini menandakan kenyamanan dan kepuasan mereka terhadap materi dan suasana kegiatan pelatihan.
Panitia pun tampak memperhatikan kenyamanan peserta. Di sela-sela kegiatan, disediakan aneka kudapan ringan yang membuat suasana tetap hangat dan bersahabat. Sajian tersebut menjadi pelengkap dalam kegiatan yang sarat ilmu ini, tanpa mengurangi fokus peserta terhadap materi yang disampaikan.
Pelatihan ini semula ditujukan kepada mahasiswa pengurus organisasi mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya mengingat semua organisasi mahasiswa mengadakan kegiatan yang mesti mengajukan surat izin kegiatan, surat permohonan peminjaman sarana dan prasarana ke fakultas dan universitas, dan surat lainnya. Pimpinan memandang pelatihan ini juga diperlukan tenaga kependidikan di fakultas. Informasi tentang kegiatan ini yang dibagikan di Instagram FIB menarik perhatian tenaga kependidikan di rektorat. Kehadiran peserta dari luar fakultas menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap penguatan keterampilan surat-menyurat sangat dirasakan di berbagai lini institusi. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa kesadaran terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam komunikasi resmi semakin meningkat.
Kegiatan pelatihan ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta, narasumber, moderator, dan panitia. Momen ini menjadi penanda berakhirnya rangkaian acara yang berlangsung lancar dan menggembirakan. Para peserta pun pulang dengan pengetahuan baru, wawasan yang lebih utuh, serta semangat untuk menerapkan praktik berbahasa yang lebih baik di tempat kerja masing-masing.
Kegiatan seperti ini patut diapresiasi dan dikembangkan. Selain memberikan manfaat praktis bagi peserta, pelatihan ini juga turut menegaskan komitmen Fakultas Ilmu Budaya dalam menjaga martabat bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Oleh karena itu, pelatihan semacam ini sebaiknya tidak hanya diselenggarakan secara berkala, tetapi juga diperluas cakupannya hingga ke tingkat universitas dan lintas fakultas. Dengan demikian, budaya surat-menyurat yang tertib, rapi, dan sesuai kaidah dapat menjadi bagian dari identitas kelembagaan Universitas Andalas secara menyeluruh (A. Hamidi).
Foto Kegiatan: