Foto 1 : Foto bersama Prof. Dr. Suwardi Endraswara M.Hum. dan beberapa dosen FIB Unand serta mahasiswa peserta kuliah umum
FIB- Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Unand menggelar Kuliah Umum dengan mengusung tema “Memahami Sastra dari Perspektif Botani dan Pariwisata: Konsep dan Metodologinya” di Ruang Sidang Dekanat Fakultas Ilmu Budaya, Rabu (28/8/2019).
Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia atau biasa disingkat dengan HISKI kembali mengadakan kuliah umum yang berlangsung pada Rabu pagi dari 09.00-12.00 WIB. Itu merupakan pertemuan kedua yang dilaksanakan di Fakultas Ilmu Budaya. Kuliah umum itu merupakan kesempatan emas bagi HISKI Unand khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas untuk mendapatkan informasi lebih terkait penelitian sastra.
Acara tersebut dimoderatori oleh Dra. Eva Najma, M.Hum., selaku dosen Sastra Inggris Fakuktas Ilmu Budaya. Kegiatan itu diawali dengan pembacaan ayat suci Alqur’an dan dilanjutkan dengan pemberian kata sambutan oleh Dr. Silvia Rosa, M.Hum. dan Wakil Dekan I Dr. Ferdinal M.A.
Kuliah umum itu juga dihadiri langsung oleh Diah Tyahaya Iman, M.Litt., Ph.D., selaku Ketua HISKI komisariat Unand. Acara yang mengusung tema tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa alasan, salah satunya adalah dibutuhkannya pembaharuan atau sesuatu yang baru dalam kajian sastra pada saat sekarang ini, sehingga lahir pendekatan baru yaitu dari segi Botani dan Pariwiata.
Kegiatan itu disambut baik oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya. Itu dibuktikan dari cukup banyaknya partisipan yang menghadiri kuliah umum tersebut. Salah seorang mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Angkatan 2017 berpendapat bahwa acara tersebut sangat memberikan kontribusi positif kepada mahasiswa FIB Unand, terutama dalam bidang penelitian sastra.
Foto 2: Diah Tyahaya Iman, M.Litt., Ph.D. memberikan hadiah kenang-kenangan kepada Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum. yang berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta
"Saya merasa mendapatkan wawasan dan pengetahuan lebih mengenai sastra. Saya juga mengetahui hal-hal baru yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Kuliah umum ini juga menyenangkan, meskipun terkendala dalam tempat pelaksanaan yang kurang cukup luas, yaitu di ruang Sidang Dekanat," ungkap mahasiswa tersebut.
Dalam kuliah itu, Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum., selaku Narasumber, menerangkan bahwa cakupan sastra itu ternyata luas, yaitu: tidak hanya dalam lingkup Humaniora (interdisiplin) tetapi juga bisa di luar kajian Humaniora (eksata), yang disebut dengan transdisipliner. Maksudnya adalah menggabungkan antara ilmu humaniora dengan ilmu eksata.
"Sebenarnya cakupan sastra itu luas. Oleh karena itu saya ingin merubahah paradigma masyarakat mengenai sastra. Bahwasannya, sastra juga dapat mengkaji hal-hal di luar cakupan humaniora. Pada kesempatan ini saya ingin mensosialisasikan bahwa ada kaitan antara Botani dengan Sastra, yang disebut sebagai Botani Sastra," ungkap Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum. saat mengisi acara kuliah umum.
"Botani sastra adalah perspektif pemahaman sastra yang terkait dengan dunia tumbuh-tumbuhan. Perspektif Botani Sastra itu merupakan wawasan pemahaman sastra yang disebut dengan transdisiplin," imbuhnya dengan jelas.
Dia juga menjelaskan bahwa terdapat banyak karya sastra yang membahas mengenai botani. Salah satunya adalah Surat Centini. Dalam cerita itu paparnya banyak membahas mengenai tumbuh-tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat, ritual, dan bahkan sebagai "pengguggur kandungan bagi wanita". Hal itu dapat disimpulkannya bahwa ada keterkaitan antara botani dengan sastra dan sastra dengan botani.
Foto 3: Suasana Ruang Sidang Dekanat FIB Unand saat kuliah umum berlangsung
Di samping itu, dia juga menjabarkan cara memahami sastra. Kita ujarnya boleh memaknai sastra melebihi yang dibayangkan oleh pengarang. Sehingga ungkapnya terdapat tiga cara dalam memaknai sastra itu sendir, yaitu: open, bebas, dan cair.
Di akhir penyampaian materi, Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum memaparkan suatu benda disebut sastra ketika benda tersebut digambarkan melalui ekspresi yang kemudian menggunakan lisan maupun tulisan yang bertugas memberi ajaran dengan kata indah.
Reporter: Irma Suryani, Editor: Ayendi, Admin: Tri Eka Wira